Tak dipungkiri lagi hari demi hari waktu demi waktu, warga Nahdliyin sudah dua kali memperingati HNS atau di kenal dengan hari santri Nasional yang ke-3. Sejak kepemimpinan Pak Joko WD sebagi presiden Indonesia, beliaulah yang membuat kebijakan untuk memasukkan HSN kedalam kalender Nasional sebagi hari libur yaitu 22 Oktober. Namun, sangat berat untuk kita bayangkan bagaimana perjuangan santri pada saat itu.
Sekaran, 22 Oktober Pengurus MWC Kecamatan Sekaran mengadakan upacara untuk memperingati Harlah Santri Nasional ke-3 dan seluruh peserta laki-laki menggunakan bawahan sarung, ehem indahnya. Bertempat di lapangan Desa Manyar (22/10). Acara tersebut di hadiri seluruh banom Nahdlotul Ulama' Kecamatan Sekaran kurang lebih 1.000 lautan manusia dan turut hadir juga Bapak Camat Sekaran beserta pemerintahannya dan Muspika Kecamatan Sekaran. Pak Camat juga menggunakan sarung dan pecinya.
Namun ada hal yang sangat lucu menurut saya. Pada saat pak Camat Sekaran mengasih sambutan sebagai pembina upacara dengan semangatnya yang sangat berkobar dan para peserta upacara menyimak dengan seksama. Tetapi, disisi lain ada seorang anak kecil kira-kira berusia lima tahun berjalan-jalan di tengah lapangan upacara dan sebagian peserta menahan tawa kecil saat melihat anak kecil tersebut bermain di lapangan uapacara, hal itu membuat saya agak giguk hehehe. Tapi hal itulah yang membuat suasana upacara HSN bertambah sejuk dan nyaman. Oke dech, sementara itu yang bisa saya bagikan hehehe...cie bagikan!!
Semoga bisa bermanfaat untuk kita semua
"Dari Santri Untuk Negeri"
Di bawah ini akan saya tampilkan foto-foto upacara :
Ketua PAC Sekaran, Sekertaris beserta Kapolsek Sekaran
Bila ada yang di tanyakan , bisa langsung comment....dan jangan lupa makan siang yes karena berjuang juga butuh energi yang banyak!! hihihi
No comments:
Post a Comment